时间:2025-06-14 02:09:24 来源:网络整理 编辑:焦点
Warta Ekonomi, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong kolaborasi untuk menjaga quickq安卓版下载外网
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong kolaborasi untuk menjaga laut yang merupakan sumber oksigen, keanekaragaman hayati, dan pangan dunia.
Oleh karena itu, melalui Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong, KKP menggugah kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga laut lewat aksi bersih pantai di Pulau Doom, Papua Barat Daya.
Baca Juga: Danamon Gelar Customer Gathering & Economic Outlook 2025, Perkuat Nasabah Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Kegiatan memperingati Hari Laut Sedunia itu melibatkan 45 peserta, terdiri dari perwakilan LPSPL Sorong serta siswa-siswi SD Negeri 19 Doom dan SD YPK III Bethel Doom.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan, Koswara, menegaskan bahwa peringatan World Ocean Day setiap 8 Juni ini bukan sekadar seremoni.
"Laut adalah masa depan bangsa. Melalui kolaborasi semua pihak, kita bisa menjadi bagian dari solusi, bukan pencemar. Mari jaga laut dari sampah plastik demi keberlanjutan ekonomi biru Indonesia,” ujarnya, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (13/6).
Aksi bersih pantai dimulai dengan edukasi tentang bahaya sampah plastik terhadap ekosistem laut dan kesehatan manusia. Setelahnya, para peserta memungut sampah di pesisir menggunakan sarung tangan dan karung. Hasilnya, terkumpul 73 kg sampah plastik, terdiri dari 40 kg botol plastik dan 33 kg gelas plastik.
Sampah yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dipilah dan diangkut ke Sorong. Sampah plastik bernilai ekonomi dijual ke Bank Sampah, sementara sisanya dibuang di TPS resmi milik Pemkot Sorong di Halte Doom. Upaya ini sekaligus mengajarkan praktik pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Ancaman sampah plastik tidak bisa dianggap remeh. Mikroplastik yang terbentuk dari limbah plastik dapat masuk ke rantai makanan laut dan berisiko bagi kesehatan manusia. Penelitian menunjukkan, mikroplastik dapat membawa zat berbahaya seperti logam berat dan senyawa pengganggu hormon, yang memicu penyakit kronis.
Halaman BerikutnyaHalaman:
Penyidik KPK Geledah Ruang Kerja Anggota DPR dari PDIP2025-06-14 01:46
Respons Khofifah saat Dilaporkan ke KPK: Saya Juga Baru Dengar2025-06-14 01:36
Terbaru, Daftar 75 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia2025-06-14 01:20
Ragam Teknik Mayapada Hospital Atasi Penyakit Jantung Koroner2025-06-14 01:11
Kepemilikan Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis Mulai Dibongkar Kejagung2025-06-14 01:04
NYALANG: Jejak Pesta dan Tawa Dunia2025-06-14 00:45
FOTO: Kepincut Senja Berhias Kaldron Olimpiade 2024 di Paris2025-06-14 00:34
FOTO: Kepincut Senja Berhias Kaldron Olimpiade 2024 di Paris2025-06-14 00:12
PGN Dorong Lonjakan Pendaftaran Pelanggan Gas Bumi2025-06-14 00:04
Ingin Awet Muda? Konsumsi 5 Makanan Sumber Kolagen Terbesar Ini2025-06-13 23:46
PAN Minta Jatah Menteri di Depan Prabowo, 'Kami Akan Lebih Berterima Kasih Kalau Dikasih Lebih'2025-06-14 01:25
Hindari, 7 Hal Sepele Ini yang Bisa Rusak Mood Bercinta2025-06-14 01:20
Makeup Tebal di Foto Paspor, Wanita Dicurigai Beda Orang di Bandara2025-06-14 01:03
Dewas KPK Minta Firli Bahuri Mundur, Wapres: Yang Akan Menetapkan Presiden2025-06-14 00:59
Korlantas Polri Siapkan Contraflow dan One Way Antisipasi Kepadatan Pemudik di Wilayah Jawa Tengah2025-06-14 00:49
Harga Minyak Naik, Trump Larang Chevron Ekspor Minyak dari Venezuela2025-06-14 00:38
2 Fase Ini Bisa Kamu Alami saat Berhenti Konsumsi Minuman Manis2025-06-14 00:01
Waspada 5 Kebiasaan Picu Asam Urat2025-06-13 23:33
Bahlil Minta Kader Golkar Sukseskan Program Prabowo2025-06-13 23:33
Ungkapan Agus Rahardjo Dinilai Jadi Penghasut di Masa Kampanye Pilpres 20242025-06-13 23:27