时间:2025-06-07 03:11:10 来源:网络整理 编辑:热点
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL quickq苹果官方网站下载
Pemerintah Indonesia melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025–2034 merencanakan penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 6,3 gigawatt (GW). Sebanyak 3,2 GW di antaranya ditargetkan beroperasi secara komersial pada tahun ini.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu, menegaskan bahwa PLTU masih menjadi bagian penting dalam sistem kelistrikan nasional dan tetap masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah.
“Maka jawaban Pak Menteri akan kami ulang bahwa PLTU batubara itu bukan barang haram,” ujar Jisman dalam agenda sosialisasi RUPTL, menjawab keraguan publik terhadap penggunaan bahan bakar fosil. Ia menekankan bahwa batu bara merupakan sumber energi yang melimpah di Indonesia dan bahkan diekspor ke berbagai negara.
Baca Juga: PLN Gaspol Jalankan RUPTL Paling Hijau Sepanjang Sejarah, 76% Energi Terbarukan
Jisman menjelaskan bahwa sekitar 3,2 GW dari total kapasitas baru PLTU diproyeksikan akan mencapai commercial operation date(COD) pada 2025. “Setidaknya sekitar 3,2 GW sudah beroperasi pada tahun 2025, dan sebagian besar lainnya sedang dalam tahap konstruksi,” tambahnya.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga menyatakan bahwa pembangkit berbahan bakar fosil, khususnya batu bara, masih dibutuhkan untuk memastikan pasokan listrik yang andal dan terjangkau di seluruh Indonesia.
“Saya kasih tahu baik-baik ya, kalau memang kita masih membutuhkan listrik dan uang kita tidak ada, batu bara itu bukan barang haram. Jadi aku pakai lagi," kata Bahlil dalam forum yang sama.
Baca Juga: IESR Dorong Pensiun Dini 18 PLTU Hingga 2030
Ia menegaskan bahwa pemanfaatan batu bara harus disertai penerapan teknologi rendah emisi, seperti teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS), untuk mengurangi dampak lingkungan dari PLTU.
Menurut Bahlil, Indonesia harus memanfaatkan keunggulan sumber daya yang dimiliki dan tidak terjebak pada tekanan global yang cenderung membatasi pemanfaatan energi fosil. Ia membandingkan dengan negara-negara seperti Uni Eropa dan Turki yang masih menggunakan batu bara dalam bauran energinya.
“Di Eropa saja masih pakai batu bara kok, di Turki masih banyak pakai batu bara. Kita aja yang terlalu kekinian,” ujarnya menutup pernyataan.
6 Cara Gampang Bikin Wanita Mood Buat Bercinta, Pria Sudah Tahu?2025-06-07 03:01
Grab Jawab Polemik Komisi dan Status Ojol2025-06-07 02:56
Persiapan Optimal untuk Hindari Cedera Golf2025-06-07 02:41
Usir Tokek dengan 5 Bahan Alami Ini, Semuanya Ada di Dapur2025-06-07 02:31
Aksi Reuni dan Munajat Kubro PA 212 di Monas Hasilkan Tiga Tuntutan, Ini Isinya2025-06-07 02:11
5 Buah yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Batu Ginjal2025-06-07 01:38
461 Anak di Lebak Banten Tertular Covid2025-06-07 01:25
5 Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Batu Ginjal2025-06-07 01:24
Mengenakan Kemeja Garis Hitam Putih, Ganjar Pranowo: Saya Bukan Orang Abu2025-06-07 00:41
Revisi UU Pilkada Batal, Begini Kata Puan2025-06-07 00:25
Ini Kata Jokowi Soal Isu Mentan Syahrul Yasin Limpo Mundur dari Jabatan2025-06-07 02:33
5 Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Batu Ginjal2025-06-07 02:28
平面设计留学作品集,如何制作才能打动考官?2025-06-07 02:01
Maju Pilgub Jakarta, Pramono Anung Ajukan Surat Keterangan Tidak Pernah Dipidana2025-06-07 01:56
Artis S Diperiksa Terkait Rumah Produksi Film Dewasa di Jaksel Jumat Ini2025-06-07 01:34
Guyuran Apresiasi dan Hadiah yang Diterima Paskibraka usai Bertugas di Upacara HUT ke2025-06-07 01:30
Kenapa Aroma Hujan Enak? Ini Penjelasan Ilmiahnya2025-06-07 01:18
Anak Menelan Cairan Berbahaya? Jangan Langsung Dimuntahkan2025-06-07 00:52
Surat Sakit Panji Gumilang Diantarkan Langsung Kuasa Hukum: Sedang Penyembuhan2025-06-07 00:36
Pakai Kupu2025-06-07 00:25