Tak Gundah Dipepet Solana, Ini Alasan Buterin Ogah Buru
Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin menyatakan bahwa jaringan blockchain ethereum seharusnya mengalami peningkatan kapabilitas hingga sepuluh kali lipat dalam waktu satu tahun ke depan. Pernyataan ini disampaikannya menyusul kritik terhadap kecepatan dan efisiensi jaringan ethereum jika dibandingkan blockchain baru seperti Solana.
Buterin menekankan bahwa peningkatan skalabilitas ethereum harus dilakukan secara aman dan bertahap untuk menghindari risiko sentralisasi proyek.
Baca Juga: Gantikan Kartu Kredit, Civitai Kini Terima Pembayaran Aset Kripto: Dari Ethereum hingga Shiba Inu!
“Secara umum, saya pikir masih banyak ruang untuk melakukan skalabilitas dengan aman. Menurut saya, kita seharusnya meningkatkan layer-1 sekitar sepuluh kali lipat dalam waktu satu tahun lebih sedikit,” ujar Buterin, dilansir dari Decrypt, Rabu (4/6).
Ethereum saat ini menjadi salah satu blockchain utama yang digunakan untuk berbagai aplikasi terdesentralisasi, termasuk pertukaran kripto dan permainan berbasis blockchain. Namun, tingginya penggunaan menyebabkan kemacetan jaringan, biaya yang mahal, dan waktu transaksi yang lambat.
Adapun Buterin mengakui ada pihak di dalam ekosistem ethereum yang ingin meningkatkan skalabilitas hingga seribu kali lipat. Namun, ia menilai langkah tersebut terlalu agresif dan bisa mengancam desentralisasi jaringan.
“Ada orang-orang yang lebih berani daripada saya dan tidak percaya dengan langkah jeda. Mereka ingin kita berkomitmen hari ini juga ke peningkatan seribu kali lipat, tapi saya tidak setuju dengan itu,” jelasnya.
Baca Juga: Ikuti Bitcoin, Ethereum Berpotensi Jadi Minyak Digital
Buterin menyarankan pendekatan yang lebih berhati-hati dan bertahap, guna memastikan pertumbuhan ethereum tetap selaras dengan prinsip keamanan dan desentralisasi. Peningkatan ini diharapkan dapat menempatkan ethereum tetap kompetitif menyusul munculnya banyak blockchain baru yang mengedepankan kecepatan dan biaya transaksi rendah.
(责任编辑:娱乐)
- 摄影留学,一定要pick这6所英美宝藏院校!
- Begini Protokol Pramugari jika Ada Penumpang Meninggal di Pesawat
- Aturan Pantang dan Puasa Katolik Masa Prapaskah 2025
- Karena Dropping Point, Koalisi Ini Bakal Surati Anies Bawedan
- Said Abdullah: PDIP Dukung PPN 12 Persen untuk Program Makan Bergizi Gratis
- Gelak Tawa Prabowo Pecah Usai Zulhas Paparkan 12 Fokus Kebijakan KIM
- 9 Tips Aman dan Nyaman Mendaki Gunung Saat Musim Hujan
- Niat Salat Witir 3 Rakaat dan Tata Caranya dengan Satu Salam
- Pemerintah
- Polri: Uang Narkoba Fredy Pratama Buat Usaha Tempat Karaoke hingga Hotel
- Gelak Tawa Prabowo Pecah Usai Zulhas Paparkan 12 Fokus Kebijakan KIM
- Takut Rambut Kena Angin Jendela Pesawat, Penumpang Minta Pindah Kursi
- Warga Kohod Gugat Pemerintah hingga Perusahaan Swasta Terkait Polemik Pagar Laut
- Niat Salat Witir 3 Rakaat dan Tata Caranya dengan Satu Salam
- Mengenal SPMB Domisili Pengganti PPDB Zonasi, Ini Perbedaannya
- Hari Ketiga, Polisi Tilang 1.076 Pelanggar Ganjil
- Menko PMK: Adaptasi dan Pembelajaran Sepanjang Hayat Jadi Kunci Hadapi Dunia yang Cepat Berubah
- Carstensz Pyramid, World Seven Summits hingga Jalur Pendakian Tersulit
- Gegara Dibantu Om Polisi, Anak Lahir Dinamakan Dirlantas Polda Metro Jaya
- Dikirimi Ucapan Jelang Puasa, Marhaban Ya Ramadan Dijawab Apa?