Anak Terseret 'Drama' Orang Tua, Psikolog Peringatkan Dampaknya
时间:2025-05-25 07:08:55 出处:娱乐阅读(143)
Dua kasus penculikan anak baru-baru ini ternyata manifestasi konflik kedua orang tua mereka. Anak selalu jadi korban. Psikolog pun memperingatkan dampak konflik orang tua terhadap kondisi mental anak.
Seorang anak perempuan yang hilang di Cinere, Depok, baru-baru ini bikin publik geger. Seolah mengulang mimpi buruk tentang maraknya penculikan anak, masyarakat dibuat cemas dan bersimpati.
Akan tetapi, alih-alih penculikan oleh orang tak dikenal, kasus ini justru dibuat-buat oleh sang ibu, Arlin. Arlin merekayasa peristiwa tersebut demi mempertemukan sang anak, Adella, dengan ayah kandungnya yang telah lama berpisah darinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Dua peristiwa ini menunjukkan pola yang mengkhawatirkan. Anak-anak terseret dalam pusaran konflik orang dewasa. Bukan hanya sekadar menjadi 'objek' perebutan, anak-anak ini ikut memikul beban emosional yang tak semestinya mereka tanggung.
Psikolog klinis dari Tabula, Arnold Lukito mengatakan dalam berbagai peristiwa konflik keluarga memang anak-anak yang selalu menjadi korban. Dari luar, mereka bisa terlihat baik-baik saja, tapi ada luka tersembunyi yang dipikul anak-anak ini.
"Anak-anak yang menjadi 'korban tersembunyi' dalam konflik keluarga seperti ini sangat mungkin mengalami emotional insecurity, atau rasa tidak aman secara emosional. Bayangkan, orang yang seharusnya melindungi mereka justru memanipulasi atau memperalat mereka," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (28/4).
Lebih lanjut, Arnold menjelaskan dampak psikologis yang ditimbulkan tidak hanya bersifat sementara. Mereka bisa mengalamiloyalty conflict,yakni merasa terpaksa harus memilih antara ayah atau ibu.
"Itu bukan pilihan yang sehat untuk anak usia 8 atau 10 tahun. Mereka bisa tumbuh dengan rasa bersalah yang terus membebani," kata dia.
Meninggalkan luka psikologis seumur hidup
Menurut Arnold, apa yang dialami Adella maupun Georgie bisa dianalisis melalui teori attachmentdari John Bowlby. Teori ini menekankan pentingnya hubungan yang stabil dan aman antara anak dan orang tua sebagai fondasi perkembangan emosional.
Ketika hubungan itu terganggu oleh konflik atau perebutan hak asuh, luka batin bisa terbentuk dan menetap. Menurutnya, keterlibatan anak dalam konflik orang tua dapat meninggalkan luka psikologis seumur hidup, terutama jika tidak ditangani dengan baik.
![]() |
"Kalau hubungan ini rusak, bukan cuma rasa aman yang hilang. Anak bisa tumbuh dengan trust issues, jadi sulit percaya pada orang lain, termasuk dalam hubungan sosial maupun romantik di masa depan," ujar Arnold.
Meski begitu, Arnold menegaskan bahwa pendapatnya ini bukanlah diagnosa klinis, melainkan refleksi dari teori psikologi dan analisis atas pemberitaan media. Ia juga mengingatkan bahwa masih ada jalan untuk memulihkan luka-luka tersebut.
"Pemulihan bisa dilakukan lewat konseling, baik individual untuk anak maupun keluarga. Mediasi juga penting jika memungkinkan. Intinya, kita perlu bantu anak membangun ulang rasa aman, kepercayaan, dan kemampuan mengelola emosi," jelasnya.
[Gambas:Video CNN]
猜你喜欢
- Octa: Strategi Kecepatan dan Efektivitas untuk Tumbuhkan Kepercayaan
- 如何通过Quickq.io下载苹果版,让你的生活更高效
- QuickQ:智慧时代的沟通革命,瞬间提升效率的必备工具
- 快速下载安装QuickQ,让您的生活更智能便捷
- KPU Kota Depok Akui Salah Masukkan Data, Siapa yang Dirugikan?
- 快速便捷的QuickQ充值方法,让你的支付更轻松!
- 轻松下载QuickQ:苹果手机用户的完美选择
- 如何在苹果设备上安装QuickQ,让您的体验更上一层楼
- Menikmati Bandung Jauh dari Hiruk Pikuk Kota