您的当前位置:首页 > 娱乐 > Trump Sebut Deadline Tarif Bisa Diperpanjang, Ini Syaratnya! 正文
时间:2025-06-13 14:58:54 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dirinya terbuka quickq最新苹果下载
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dirinya terbuka untuk memperpanjang tenggat waktu pemberlakuan tarif dagang terhadap sejumlah negara mitra, namun menekankan bahwa ia tidak melihat perpanjangan tersebut sebagai suatu keharusan.
Trump menyebut bahwa negosiasi dagang dengan beberapa negara masih berlangsung, termasuk dengan Korea Selatan, Jepang, dan Uni Eropa.
Baca Juga: Trump Patok Harga Rp82 Miliar Buat jadi Warga Negara AS, Mau?
“Kami berada dalam posisi yang kuat dalam hal perjanjian dagang. Kami sedang bernegosiasi dengan banyak negara, dan semuanya ingin membuat kesepakatan dengan kami,” kata Trump, dilansir Jumat (13/6).
Meski bersikap terbuka terhadap perpanjangan, ia menegaskan bahwa pemerintahannya siap untuk segera mengirim surat resmi kepada puluhan negara yang berisi persyaratan dagang baru. Negara-negara tersebut kemudian dapat memilih untuk menyetujui atau menolak isi surat tersebut.
“Pada titik tertentu, kami akan mengirim surat kepada mereka... isinya akan seperti ini: ‘Ini kesepakatannya. Anda bisa terima atau tolak.’ Tapi kami belum sampai pada titik itu,” jelas.
Sementara Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent memberikan sinyal lebih lanjut terkait fleksibilitas tenggat waktu. Ia menyebut bahwa negara-negara yang menunjukkan itikad baik dalam negosiasi mungkin akan diberikan tambahan waktu.
“Sangat mungkin bahwa negara-negara yang sedang bernegosiasi secara tulus akan kami berikan perpanjangan waktu, untuk memungkinkan kelanjutan negosiasi yang konstruktif,” ujar Bessent.
Pernyataan Bessent menjadi pertama kalinya pejabat pemerintahan secara terbuka mengisyaratkan kemungkinan perpanjangan dari jeda tarif yang saat ini berlaku. Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut akan ditinjau berdasarkan sikap kooperatif masing-masing negara mitra.
Baca Juga: Kesempatan Terakhir, Menkeunya Trump Harap China Patuhi Kesepakatan Dagang
Pemerintahan Trump saat ini tengah bersiap untuk memberlakukan kenaikan tarif secara unilateral pada puluhan negara mulai Juli 2025. Rencana ini menjadi bagian dari strategi dagang agresif yang diusungnya dalam upaya mempersempit defisit perdagangan dan memperkuat posisi ekonomi domestik.
DPP Projo Segera Gelar Kongres, Akankah Jadi Partai Politik?2025-06-13 14:42
Kumpulan Doa untuk Guru, Bisa Dibaca di Hari Guru Nasional2025-06-13 14:33
Apel Hijau Bisa Jadi Masalah buat Asam Lambung, Benarkah?2025-06-13 14:32
Apel Hijau Bisa Jadi Masalah buat Asam Lambung, Benarkah?2025-06-13 14:26
Waskita Karya Kembali Raih Kontrak Baru Hingga Rp400 Miliar, Garap Proyek Jalan di IKN2025-06-13 13:34
20 Dealer BYD Ditutup karena Bangkrut2025-06-13 13:31
FOTO: Perayaan Festival Monyet di Thailand2025-06-13 13:13
Jangan Kaget, Baleg DPR RI: Pembahasan RUU Perampasan Aset Belum Masuk Agenda Prioritas2025-06-13 13:12
Fahri Usul Perppu jadi Solusi Cepat dari Aturan soal Penyadapan2025-06-13 13:00
Nadiem Serahkan Jabatan ke 3 Menteri Baru, Minta Lanjutkan Kurikulum Merdeka2025-06-13 12:53
Didesak Usut Blok Medan yang Seret Bobby2025-06-13 14:47
Optimalisasi Aset Negara, PPKGBK Resmi Kelola Balai Sidang JCC Secara Mandiri2025-06-13 14:46
Sempat Bebas, Ronald Tannur Kini Kembali Ditangkap di Surabaya2025-06-13 14:27
Hadiri Gapai Kemuliaan Roadshow di Masjid Al2025-06-13 14:17
G7 Siap Turunkan Batas Harga Minyak Rusia Tanpa Dukungan Trump2025-06-13 14:06
BYD Saling Tuduh2025-06-13 13:39
Buku Sejuta Surat untuk Palestina: Suara Muda Bersatu untuk Kemanusiaan2025-06-13 13:38
Studi: Orang dengan Banyak Lemak Perut Berpotensi Kena Alzheimer2025-06-13 13:36
Link dan Cara Cek Akreditasi Kampus Lewat BAN2025-06-13 12:52
Anggota DPR RI Anwar Sadad Mangkir Panggilan KPK terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Pokmas Jatim2025-06-13 12:16