时间:2025-05-23 06:46:34 来源:网络整理 编辑:综合
JAKARTA, DISWAY.ID --Memasuki awal tahun 2025, sektor industri Tanah Air tengah berduka imbas kabar quickqapp下载
JAKARTA,quickqapp下载 DISWAY.ID --Memasuki awal tahun 2025, sektor industri Tanah Air tengah berduka imbas kabar kebangkrutan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) pada awal 2025.
Terkini, PT Sritex juga telah resmi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada ribuan karyawannya.
Runtuhnya kejayaan Sritex sendiri merupakan hal yang patut untuk disoroti.
BACA JUGA:Bahlil Sebut Ada 21 Proyek yang akan Didanai oleh Danantara, Targetkan Investasi US$618 Miliar
BACA JUGA:Cetak Rekor Baru, Kemenperin Ungkap PMI Manufaktur Indonesia Ungguli Negara ASEAN
Pasalnya, perusahaan ini bukan sekadar salah satu pemain besar di sektor tekstil, tetapi juga simbol daya saing manufaktur Indonesia di kancah internasional.
"Dengan lebih dari 10.000 karyawan dan kapasitas produksi yang mencakup serat, pemintalan, penenunan, hingga garmen, Sritex sebelumnya dianggap sebagai raksasa yang sulit tumbang," ujar Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, ketika dihubungi oleh Disway pada Senin 3 Maret 2025.
Menurut Achmad, kasus Sritex bukan hanya tentang kegagalan satu perusahaan, tetapi juga cerminan dari melemahnya daya saing industri tekstil nasional serta ketidakmampuan pemerintah dalam melindungi sektor strategis dari dampak globalisasi dan kebijakan yang tidak berpihak.
"Kebangkrutan ini menjadi peringatan akan potensi PHK massal di perusahaan-perusahaan manufaktur lainnya jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan seri," ucapnya.
BACA JUGA:PENGUMUMAN! Daftar Bansos untuk Dapat Saldo Dana Pakai SIKS-NG, Beda dengan cekbansos.kemensos.go.id
BACA JUGA:Nih Jadwal Libur Sekolah Idulfitri 2025, Mendikdasmen Umumkan Waktunya Diperpanjang
Selain itu, Achmad juga menambahkan bahwa salah satu hal yang turut menjadi faktor yang semakin menekan Sritex adalah serbuan produk impor dari China.
Hal ini juga didukung oleh data yang menunjukkan bahwa pada kuartal I 2024, terjadi selisih sekitar USD 560,5 juta antara data ekspor garmen China ke Indonesia dan data impor resmi Indonesia dari China.
"Hal ini mengindikasikan masuknya produk tekstil secara ilegal dalam jumlah besar, yang menyebabkan produsen lokal seperti Sritex kehilangan daya saing," pungkas Achmad.
Cerita Lahir dan Berkembangnya DANA, Salah Satu Pionir Dompet Digital di Indonesia2025-05-23 06:43
日本建筑学专业排名一览2025-05-23 06:22
Polisi Gali Motif Penyerang Novel Baswedan, Sampai ke Akarnya Pak!2025-05-23 06:03
Sowan ke Habib Rizieq, Imbauan Anies untuk Waspada Covid2025-05-23 06:01
Pembantaran Dicabut, Rommy Kembali Ditahan KPK2025-05-23 05:54
Ada Berapa Tanggal Merah Bulan Mei 2024? Cek di Sini2025-05-23 05:41
Ternyata Ini Sosok Pemegang Terbesar Koin Meme Trump2025-05-23 05:25
5 Ciri Nyamuk Penyebab DBD, Tak Sama dengan Nyamuk Lain2025-05-23 04:33
伯明翰大学留学费用及申请要求2025-05-23 04:02
Imam Nahrawi Tersenyum Getir: Sabar dan Tetap Bahagia, Allah Bersama Kita2025-05-23 04:01
Anies Sebut PSBB Jakarta Episode Tiga Jadi yang Terakhir, Corona Segera Tamat?2025-05-23 06:45
Orang Tua Ungkap Bharada E Tidak Trauma Menjadi Brimob: Dia Cinta Polri2025-05-23 06:08
服装设计留学作品集是怎样的?2025-05-23 06:02
Berat Badan Susah Turun? Kenali 8 Penyebab Susah Diet Ini2025-05-23 05:41
OTT KPK di NTB, Ratusan Juta Uang Diamankan2025-05-23 05:39
全世界最好的美院:佛罗伦萨美术学院2025-05-23 05:09
电影动画Live丨获奖无数的伦艺创意课程导师在线wink?这谁扛得住!2025-05-23 05:00
Golden Week, Thailand Bidik Cuan Rp14 T dari Turis Jepang dan China2025-05-23 04:38
美国高校设计专业排名TOP52025-05-23 04:25
Hakim Pengadilan Medan Tewas, DPR Kasih Perintah Tegas!2025-05-23 04:17