时间:2025-06-14 02:14:34 来源:网络整理 编辑:热点
Warta Ekonomi, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI dan IPB University menggelar Capacity Building f quickq官网app
Kementerian Luar Negeri RI dan IPB University menggelar Capacity Building for Like-Minded Countries: Sustainable Coffee and Cacao 2025 untuk memperkuat kolaborasi antara negara-negara sehaluan (like-minded countries) dalam mewujudkan sistem pertanian kopi dan kakao yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi Kemlu RI Dindin Wahyudin menjelaskan kegiatan ini diikuti 36 peserta dari 16 negara produsen kopi dan kakao dan berlangsung dalam dua tahap mulai dari kunjungan lapangan ke perkebunan rakyat di Lampung pada 13–16 Juni dan sesi pembelajaran di kelas di Bogor pada 16–21 Juni.
“Petani rakyat adalah tulang punggung industri kopi dan kakao Indonesia, menyumbang lebih dari 90% produksi nasional. Mereka berperan krusial dalam pencapaian SDGs, terutama SDGs 1 dan 2, pengentasan kemiskinan dan kelaparan,” ujar Dindin di Jakarta, Jumat (13/06/2025).
Baca Juga: Harga Referensi CPO Melemah sedangkan Biji Kakao Menguat
Dindin mengatakan, forum ini merupakan upaya RI untuk mendorong kerja sama antarnegara produsen untuk membangun tata kelola global yang lebih berpihak pada petani kecil. Untuk itu, kegiatan capacity building ini dirancang secara komprehensif agar peserta memahami rantai pasok kopi dan kakao berkelanjutan dari hulu hingga hilir.
Sementara itu, Kepala Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) Institut Pertanian Bogor (IPB), Damayanti Buchori, mengatakan peserta akan mengunjungi perkebunan kopi dan kakao milik petani yang telah menerapkan praktik agroforestri, tumpang sari (intercropping), dan pertanian regeneratif tanpa bahan kimia.
"Ini penting untuk menunjukkan bahwa praktik pertanian tanpa deforestasi telah dilakukan oleh petani kecil dengan pendekatan lokal yang adaptif,” ujar Damayanti.
Baca Juga: Dari Ijen ke Dunia, Perhutani Bikin Kopi Desa Naik Kelas
Selain itu, peserta juga akan belajar dari para ahli IPB dan praktisi industri mengenai aspek teknis dan sosial pertanian berkelanjutan, serta mengunjungi Kebun Raya Bogor dan Teaching Factory Coffee di Sekolah Vokasi IPB untuk melihat langsung proses pascapanen dan pengolahan kopi.
Negara-negara yang berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain Argentina, Bolivia, Brasil, Ekuador, Ghana, Guatemala, Honduras, Kolombia, Malaysia, Meksiko, Nigeria, Pantai Gading, Peru, Republik Dominika, St. Lucia, dan Thailand.
Forum ini menjadi bukti bahwa sinergi global yang mengutamakan kesejahteraan petani dapat dibangun dari kerja sama konkret, berbasis ilmu pengetahuan dan semangat saling belajar antarnegara.
Gencar Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu, Ganjar: Perhitungan Manual Jadi Perhatian Kami2025-06-14 02:07
Kapolri Minta Dittipid PPA Tindak Tegas Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Secara Cepat2025-06-14 01:34
全世界美院排名前三的院校详解2025-06-14 01:23
Keliling Jakarta, PPMTI Berikan Bantuan Bagi Kelompok Kurang Mampu2025-06-14 00:51
Briptu FN Jadi Tersangka Usai Bakar Suaminya di Aspol Mojokerto2025-06-14 00:46
怎么凭高考成绩出国留学?2025-06-14 00:41
孩子高考失利怎么办?出国留学是出路2025-06-14 00:24
Bingung Khutbah Idul Fitri di Rumah? Ini Contekan Mudah dari Ustad Somad2025-06-14 00:16
Perdana Menteri Inggris Perintahkan Langsung Investigasi Kecelakaan Pesawat Air India AI1712025-06-14 00:06
申请圣马丁时装设计学校留学怎么样2025-06-13 23:56
Salim Said Warisi Perspektif Sejarah Politik Indonesia, Dijuluki Perpustakaan Internasional Berjalan2025-06-14 02:07
建筑学国外留学申请流程及优势2025-06-14 01:38
Hidup Menderita, Penyebar Ujaran Kebencian Ini Menyesal Setengah Mati!2025-06-14 01:26
FOTO: Kala Jemaah Ikut Senam Kebugaran di Masjid Istanbul2025-06-14 01:10
Ketegangan Israel–Iran Mengancam Meja Perundingan, Minyak Dunia Bergejolak2025-06-14 01:10
世界著名艺术院校及申请指南2025-06-14 01:04
6 Kebiasaan Pagi untuk Menurunkan Tensi Darah Secara Alami2025-06-14 00:57
Pelamar Tidak Lolos Tahap 1? Buruan Daftar PPPK 2024 Tahap 2 dengan Syarat Berikut Ini2025-06-14 00:50
Senangnya Bobby Nasution, Diusung PKS untuk Maju di Pilgub Sumut 2024, Siap Ladeni Petahana?2025-06-13 23:59
Vonis Karen Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa, Kejagung Pikir2025-06-13 23:45