Pemakaian tabir suryasaat ini memang saat diperlukan. Namun hati-hati ada banyak sunscreendengan SPF palsu yang beredar.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) menemukan 16 produk sunscreen yang beredar di pasaran tak memenuhi data dukung klaim sun protector factor (SPF).

"Hasil pengawasan terhadap penandaan dan iklan kosmetik tabir surya dengan klaim SPF pada periode tahun 2020-2023, sebanyak 16,67 persen produk tidak memenuhi ketentuan data dukung klaim SPF," tulis BPOM dalam laman resminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga : 7 Cara Pakai Sunscreen untuk Lindungi Kulit dari Sinar Matahari

Dermatolog Anthony Handoko, mengatakan sunscreen dengan SPF palsu bisa membuat pemakai mengalami sunburn lebih cepat dan tidak disadari.

"Contoh SPF 30 itu artinya, dalam 10 menit kan kalau kita nggak pakai sunscreen terbakar (kulitnya).

"Kalau dipakai SPF 30, itu berarti durasi proteksinya hingga kita terbakar itu sekitar 30 kali. Jadi ketika kita menggunakan SPF 30, itu baru terbakarnya di menit ke 300," ucapnya kepada detikhealth.

Dampak jangka pendek pemakaian tabir surya dengan SPF rendah akan membuat kulit tidak terproteksi dan membuatnya mudah terbakar.

Cara pakai sunscreen yang benar

Lihat Juga : 7 Penyebab Wajah Terlihat Tua Meski Usia Masih 20-an

Untuk mendapatkan manfaat dari sunscreen yang maksimal, ada cara pakai yang harus dilakukan.

Spesialis kulit dan kelamin Ruri Diah Pamela,mengungkapkan ada beberapa langkah penting dalam mengaplikasikan sunscreen agar manfaatrnya maksimal.

"Satu, pilih sunscreen yang sesuai. Pilih sunscreen dengan SPF yang sesuai untuk jenis kulit Anda. SPF 30 atau lebih tinggi adalah rekomendasi umum. Pastikan sunscreen Anda juga melindungi dari sinar UVA dan UVB," ujarnya kepada detikhealth.

Selain itu, Ruri menganjurkan sunscreen dioleskan ke kulit sekitar 15-30 menit sebelum terpapar sinar matahari.

"Ini memberi waktu cukup untuk sunscreen meresap ke dalam kulit," imbuhnya.

• ·VIDEO: Mesaharati Suriah Jaga Tradisi Bangunkan Sahur di Damaskus
• ·Retret Kepala Daerah, Wamendagri Bima Arya: KPK Bakal Beri Materi soal Pemberantasan Korupsi
• ·Kado untuk Jakarta, Anies: Reproduksi Covid
• ·KPK Kembali Tangkap Rachmat Yasin
• ·Jamaah Berdatangan ke Istiqlal untuk Shalat Idul Fitri
• ·Apa Hukumnya Ziarah Kubur Sebelum Ramadan dalam Islam?
• ·卡耐基梅隆大学费用明细！
• ·Allianz Life Resmi Luncurkan Asuransi Allianz Critical Plus Dengan Uang Pertanggungan 150%
• ·Polri Enggan Beberkan Hubungan Anton Gobay dengan Lukas Enembe: Informasi Intelijen
• ·Konsumsi Listrik Sejumlah Industri Turun, Bos PLN Ungkap Sektor Penopang Pertumbuhan
• ·5 Risiko Kehamilan Usia 40 Tahun, Keguguran hingga Preeklamsia
• ·金斯顿大学艺术排名及申请要求
• ·Menjiplak! Anies Pakai Tagline Pemprov DKI Untuk Kampanye Pilpres 2024, Heru Budi: Hahaha...!
• ·BCA Gabung Salurkan KPR FLPP, Maruarar: Ibarat Tambah Mesin Harley!
• ·BGN Upayakan Dana MBG Tak Reimburse Lagi Mulai Februari 2025
• ·Polresta Bandara Soetta Kerahkan 100 Personel, Siagakan Pengamanan Libur Panjang Akhir Januari 2025