会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Hari Lahir HIPMI, Refleksi 53 Tahun Memajukan Kewirausahaan Nasional oleh Abdul Latief!

Hari Lahir HIPMI, Refleksi 53 Tahun Memajukan Kewirausahaan Nasional oleh Abdul Latief

时间:2025-06-15 11:32:18 来源:quickq官网充值入口 作者:娱乐 阅读:460次
Warta Ekonomi,quickq安卓版免费下载 Jakarta -

Para sahabatku/anak-anakku seperjuangan yang kuhormati,

pada hari ini, tanggal 10 Juni 2025, adalah hari lahirnya HIPMI yang ke-53. Mari kita bersama-sama mensyukuri rahmat dan anugerah dari Allah kepada kita, semua para "Pengusaha Pejuang dan Pejuang Pengusaha".

Hari Lahir HIPMI, Refleksi 53 Tahun Memajukan Kewirausahaan Nasional oleh Abdul Latief

Hari Lahir HIPMI, Refleksi 53 Tahun Memajukan Kewirausahaan Nasional oleh Abdul Latief

Oleh pemerintah, hari ini juga ditetapkan dengan Keppres sebagai Hari Kewirausahaan Indonesia. Perjuangan kita belum selesai, langkah kita masih jauh. Cita-cita Indonesia menjadi negara yang makmur dan kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri di bidang ekonomi masih belum tercapai.

Hari Lahir HIPMI, Refleksi 53 Tahun Memajukan Kewirausahaan Nasional oleh Abdul Latief

Untuk itu, kita harus bersatu, cerdas, serta berupaya terus tanpa pernah menyerah. HIPMI yang kita niatkan menjadi organisasi yang melahirkan entrepreneurnasionalis, patriot pengisi kemerdekaan, untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Namun, ternyata kita masih belum menjadi pemimpin dan pelaku utama dalam menggerakkan ekonomi bangsa untuk memakmurkan rakyat Indonesia.

Hari Lahir HIPMI, Refleksi 53 Tahun Memajukan Kewirausahaan Nasional oleh Abdul Latief

Janganlah kita mengeluh, apalagi menyerah. Memang kita sudah sadari dari awal, cita-cita yang suci dan mulia ini tidak mudah untuk dicapai. Untuk menjadi negara maju, kita perlu memiliki entrepreneursebanyak 12–14%. Kini, kita baru memiliki sekitar 3% pengusaha dari jumlah penduduk, bahkan sekitar 65% di antaranya adalah pengusaha kecil.

Baca Juga: Investor Singapura Lirik Perusahaan Pembiayaan, OJK: Bukti Industri Multifinance Masih Menarik

Indonesia belum memiliki pengusaha kelas menengah yang memadai dari aspek kualitas dan kuantitas. Masyarakat menengah Indonesia berada di kisaran 17%, seharusnya di atas 55%. Dalam hal ini, kita berada dalam posisi struktur yang serius dan sangat tidak seimbang. Masyarakat umum dan masyarakat bisnis berada dalam struktur dan kondisi yang fragile.

Di dunia usaha, format program pemerintah dalam pembinaan dunia usaha perlu dievaluasi kembali. Format UMKM masih jauh dari berhasil. Pembinaan UMKM yang disatukan perlu ditinjau ulang. Perlu secara tajam memisahkan pembinaan pengusaha menengah dan kecil. Pembinaan dalam format sekarang tidak akan mampu mengembangkan usaha menengah karena terdegradasi.

Pembinaan pengusaha menengah harus memiliki format khusus—yang lazim disebut affirmativeaction/program. Sebaiknya, program pembinaan usaha difokuskan pada format skala dan jenis usaha. Usaha kecil cukup luas dan banyak, terdiri dari tiga kelompok yang umum terbagi small-scale industries, home industries, dan cottage industries.

Baca Juga: Bawa Angin Segar Bagi Budidaya Perikanan, Ini Langkah Petambak Muda Tangkap Potensi Besar Industri Udang RI

HIPMI diarahkan untuk melahirkan kelas menengah baru pengusaha Indonesia, dididik dengan aplikasi teknologi yang nantinya berkembang sendiri menjadi pengusaha besar. Development programme is educational programme. Itulah konsep dan falsafah HIPMI.

Mengapa HIPMI maju dan berkembang? Karena landasan HIPMI adalah persatuan. Sekarang, kader HIPMI harus mendalami dan mengaplikasikan teknologi dalam bisnis. Kita mulai dengan ATM—Amati, Tiru, dan Modifikasi. Bagi yang belum ke Tiongkok atau negara lain yang maju, belum terlambat untuk belajar.

Falsafah kemajuan kita adalah "Development programme is educational programme". Jangan pernah menyerah! Jika jatuh, walau sakit, bangkitlah dengan merangkak, lalu cepatlah berdiri kembali.

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Dorong UMKM Naik Kelas, Menteri Maman Bangun Sistem Sapa UMKM
  • Permintaan Pasar Cukup Tinggi, KKP Kendalikan Pengelolaan Arwana Irian
  • Punya Dampak Luas, APSENDO Peringatkan Bahaya Penghapusan Impor Ethanol Tanpa Seleksi
  • Ada Tas Termahal di Dunia di Paris Fashion Week, Harganya Capai Rp4 M
  • Alasan Rian Mahendra Merasa Malu Dalam Peluncuran PO MTI yang Dapat Sambutan Dari Pecinta Bus
  • 7 Rumah Semi Permanen Di Kebon Jeruk Kebakaran, Puluhan Petugas Berjibaku Padamkan Api
  • Vape dan Powerbank Dalam Satu Tas Meledak di Kabin Pesawat
  • Bawa Ganja Kering Siap Hisap, Polisi Ringkus 3 Tukang Parkir di Kebon Jeruk
推荐内容
  • Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Bareskrim Ambil Tindakan
  • Warga Jakarta Mending pada Prokes Deh, Riza Patria Sebut Angka Korban Omicron di Jakarta Mencapai...
  • 7 Rumah Semi Permanen Di Kebon Jeruk Kebakaran, Puluhan Petugas Berjibaku Padamkan Api
  • LPKR Catat Kinerja Solid pada Kuartal Pertama 2025, Segmen Real Estat Tumbuh 39%
  • Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto Sindir Partai yang Sering Impor Bahan Pangan
  • Himperra Akan Bahas Rumah Subsidi Backlog dan Minta Hidupkan Kementerian Perumahan di Konggres ke