Novanto Akui Irman Kunjungi Kediamannya untuk Bicarakan Anggaran
Setya Novanto mengaku pernah didatangi mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Irman untuk membicarakan soal anggaran.
"Pengalaman saya waktu Pak Irman pernah ke rumah, Pak Andi (Narogong yang) bawa, saya keberatan karena bicarakan soal anggaran," kata Setya Novanto dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin.
Setnov menyampaikan hal itu setelah mendengarkan keterangan dari mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Diah Angraeni yang menyatakan bahwa Setnov pernah menyampaikan pesan kepada Diah untuk Irman, yaitu agar kalau Irman bertemu dengan orang katakan tidak mengenal Setnov.
Pesan Setnov itu disampaikan saat dia bertemu Diah pada acara pelantikan Ketua BPK. Diah lalu meminta Kabiro Hukum Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh untuk menyampaikan pesan Setnov itu kepada Irman.
"Waktu disampaikan dari Bu Diah pada saat di BPK memang suasana sangat ramai. Waktu itu Bu Diah hanya menyampaikan apa kabar, terus saya sampaikan bahwa 'Tolong tuh saudara Irman jangan pakai pakai pakai nama saya'," ungkap Setnov.
Ia juga mengaku mendapat informasi bahwa Irman sering memakai nama-nama orang tertentu.
"Karena saya tahu Pak Irman ini saya dapat informasi bahwa sering pakai nama-nama, itu saja ketakutan saya," tambah Setnov.
Dalam sidang juga terungkap bahwa Irman diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Dirjen Dukcapil Kemendagri saat masih berstatus sebagai tersangka.
"Pak Irman jadi tersangka di Kejagung lalu kami sampaikan kepada Pak menteri karena Pak Irman tidak laporkan status tersangkanya kepada kami. Saat itu dia jadi tersangka saat menjadi Direktur PIAK untuk proyek SIAK Dukcapil di Kemendagri pada tahun 2009, istilahnya uji petik," kata Diah yang juga menjadi saksi dalam sidang itu.
Saat itu, menurut Diah, Dirjen Dukcapil sebelumnya Rasyid Saleh sudah pensiun dan 6 bulan kosong, lalu kepala biro kepegawaian pun mengusulkan nama Irman kepada Diah, lalu Diah mengusulkannya kepada Gamawan.
"'Kan sudah keluar SP3 (surat perintah penghentian penyidikan). Makanya, dia jadi Plt. Dirjen. Setelah keluar SP3, baru diusulkan jadi plt.," kata Gamawan dalam sidang.
Dalam perkara ini Setnov diduga menerima 7,3 juta dolar AS dan jam tangan Richard Mille senilai 135.000 dolar AS dari proyek KTP-el. Setya Novanto menerima uang tersebut melalui mantan Direktur PT Murakabi sekaligus keponakannya Irvanto Hendra Pambudi Cahyo maupun rekan Setnov dan juga pemilik OEM Investmen Pte.Ltd. dan Delta Energy Pte.Lte yang berada di Singapura Made Oka Masagung.
Jam tangan diterima Setnov dari pengusaha Andi Agustinus dan direktur PT Biomorf Lone Indonesia Johannes Marliem sebagai bagian dari kompensasi karena Setnov telah membantu memperlancar penganggaran. Total kerugian negara akibat proyek tersebut mencapai Rp2,3 triliun.
下一篇:Banjir Kepung Ibukota Hari ini, Anies: Gejala Air Naik di Jakarta
相关文章:
- Bareskrim Tangkap Bandar Narkoba DPO Kasus Pabrik Clandestine Lab di Bali
- Rayakan Lebaran 2024, Prabowo Gelar Open House Terbatas di Kertanegara
- Waspada, 7 Minuman ini Bisa Jadi Penyebab Batu Ginjal
- 7 Tanaman Pengusir Kucing, Punya Aroma yang Tidak Disukai Anabul
- Antusiasme Tinggi, Banyak Warga Ingin Berfoto dengan Prabowo di HUT TNI ke
- KPK Telusuri Peran 12 Orang dalam Kasus Suap Kemenpora
- Sejak 2018 DKPP Terima Aduan 490, Sebanyak 79 Anggota KPU Dipecat
- Menlu Retno Pastikan WNI di Timur Tengah dalam Kondisi Baik Pasca Konflik Iran ke Israel
- Berkaca Kasus Bullying di PPDS Undip, Inspirasi Menkes Budi Gunadi Adakan Skrining Mental Gratis
- PDIP akan Gugat Putusan MK 90 ke PTUN
相关推荐:
- Isu Pemindahan Ibu Kota Negara, Anies: Itu Wewenang....
- China Sebut Tak Ada Patogen Baru dan Tak Biasa dari Penyakit Misterius
- Tak Cukup dengan Nyamuk Wolbachia, Ini 7 Cara untuk Cegah DBD
- Resep Macaroni Schotel Kukus yang Simpel ala Rumahan
- Anies Mau Bikin Ormas, Cak Imin: Belum Diberi Tahu dan Tidak Tahu
- Gapai Kemuliaan Roadshow 25 November Bahas Soal Pemimpin dalam Islam
- Batalkan Penghargaan Colosseum, Anies Salahkan Plt Kadis, Eh Sampe Dicopot?
- Biopsi VABB, Deteksi Dini Kanker Payudara Minimal Invasif dan Akurat
- BEM KM UTM Kawal Kasus Mahasiswa Aniaya Pacar, Ungkap Dugaan Kekerasan Terjadi Berkali
- Survei Global Hunger Index: Tingkat Kelaparan Indonesia Tertinggi Kedua di Asia Tenggara
- Cek Jadwal Lengkap Tes SKD dan SKB CPNS Kemenkumham 2024
- Eks Pimpinan Datangi KPK, Minta Segera Bereskan Perkara yang Seret Keluarga Jokowi
- Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Capai 8%, Ekonom Sebut Target Prabowo Ambisius
- Jadwal SKB CPNS Kemenag 2024 Lengkap Materi dan Bobot Penilaian
- DPR RI Umumkan Susunan Pimpinan AKD, PDIP Dapat Jatah Paling Banyak
- Marak Penculikan Anak, KPAI: Lepasnya Perhatian Orang Dewasa di Rumah, Sekolah, dan Lingkungan
- MA Tolak Pengajuan Kasasi Sritex, Kemnaker Kawal Nasib 50 Ribu Buruh
- Pemerintah Pastikan Program Beasiswa LPDP Tetap Digulirkan, Tidak Dicabut!
- Polisi Jemput Paksa Perawat Pelaku Pelecehan Seksual
- Novanto Divonis 15 Tahun, ICW Anggap Masih Kurang