SuaraJakarta.id - Kualitas udara di Jakarta berdasarkan data IQAir menduduki posisi ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Kamis quickq在哪下载(15/6) siang pukul 13.15 WIB. Kualitas udara Jakarta mencapai AQI US 141.

Atau berada di posisi ketiga udara terburuk setelah Minneapolis, Amerika Serikat yang berada di urutan pertama dengan AQI US 191 dan Doha, Qatar di urutan kedua dengan AQI US 149.

Kemudian, tingkat konsentrasi PM2.5 Jakarta saat ini pada level 52 µg/m³.

Sementara itu, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada pada indikator oranye yang artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Baca Juga:Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Ini 5 Bahayanya untuk Kulit

Sedangkan indikator merah merujuk pada kualitas udara yang tidak sehat dibandingkan dengan kota lainnya di dunia, lalu ungu sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik dan kuning sedang.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengaku telah dan sedang melakukan tujuh aksi untuk menangani pencemaran udara di Ibu Kota sebagaimana Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66/2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.

Upaya tersebut mencakup peremajaan dan uji emisi kendaraan umum dan pribadi, ganjil genap, tarif parkir, congestion pricing (penetapan harga kemacetan), pembatasan usia kendaraan, peralihan moda transportasi, serta peningkatan kenyamanan dan fasilitas pejalan kaki.

Kemudian dari segi polutan industri, DLH DKI melakukan pengendalian sektor industri, penghijauan pada sarana dan prasarana publik, serta peralihan energi terbarukan.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mengurangi risiko penularan penyakit akibat kualitas udara DKI Jakarta yang tidak sehat.

Baca Juga:Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Viral Video Langit Jakarta Diselimuti Kabut Polusi Bikin Merinding

"Dinkes DKI melakukan pelayanan kesehatan di fasyankes secara optimal dan mengurangi terjadinya penularan penyakit," kata Kepala Dinkesi DKI Jakarta Ani Ruspitawati, Rabu (14/6/2023).

• ·WHO Peringatkan Kasus Campak di Eropa Naik 30 Kali Lipat
• ·Baleg DPR RI Targetkan RUU Kementerian Negara Disahkan Paling Lambat 30 September
• ·Pengakuan Korban Bullying dan Pelecehan Seksual Binus School Simprug, Sebut Ada Anak Pejabat
• ·Anugerah Jurnalistik BPKH 2024: Rayakan Milad ke
• ·Shell Alihkan Kepemilikan SPBU di RI, Bahlil: Jadi Apa Pengaruhnya?
• ·Kalau Anies Jadi Presiden, Bakal Muncul Peristiwa
• ·Polda Metro Jaya Catat 53 TPS Pemilu Masuk Kategori Sangat Rawan
• ·Dituding Gunakan Uang Donasi, Pencinta Hewan Ini Lapor Polisi
• ·Bagian Daging Ayam Mana yang Paling Tinggi Protein?
• ·Terjadi Lagi! Dua Warga Jadi Korban Baliho Caleg PSI yang Roboh di Cakung
• ·Gelar Miss Universe Argentina Dicabut dari Magali Benejam
• ·Dear Anak Abah, Hati
• ·Entrepreneur Hub Terpadu Wadah Strategis Cetak Wirausaha Unggul Lewat Kolaborasi
• ·Hindari Black Campaign, Kejagung Tunda Proses Hukum Calon Kepala Daerah 2024
• ·Kemenkes Dampingi Keluarga Dokter Aulia Risma yang Laporkan Senior PPDS, Terungkap Alami Tekanan
• ·Harga Emas Diancam Kian Tenangnya Geopolitik Dunia