时间:2025-05-22 22:08:14 来源:网络整理 编辑:百科
JAKARTA, DISWAY.ID --Dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kembali menghantam negara quickq一个月多少钱
JAKARTA,quickq一个月多少钱 DISWAY.ID --Dengan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kembali menghantam negara Indonesia, sejumlah Ekonom serta Pengamat Ekonomi menilai bahwa situasi ini menandai Indonesia tengah menghadapi persoalan struktural yang jauh lebih dalam daripada yang terlihat.
Menurut Pengamat Kebijakan Publk dan Ekonomi I Dosen FEB UPNVJ I Eks-OECD Advisor for Indonesia, Freesca Syafitri, masalah yang terjadi bukan hanya sekadar disrupsi teknologi saja, namun juga soal negara yang gagal membangun ekosistem digital yang adil dan sehat.
“Krisis kali ini beda kelas dari 1998. Dulu kita tumbang karena tekanan moneter dan utang luar negeri. Sekarang? Kita remuk dari dalam,bukan karena kekurangan uang, tapi karena kehilangan arah. Ini bukan sekadar krisis ekonomi, ini krisis identitas, kita nggak tahu sebenarnya mau jadi negara seperti apa,” jelas Freesca ketika dihubungi oleh Disway, pada Kamis 8 Mei 2025.
BACA JUGA:Bisnis Ritel di Indonesia Berjatuhan, Hippindo Buka Suara
BACA JUGA:Dipuji Natalius Pigai, Dedi Mulyadi Tak Mau Buru-buru Jadikan Pendidikan Ala Wamil Jadi Program Nasional
Melanjutkan, Freesca juga menambahkan bahwa masalah utama dari krisis ini tidak terletak dari gejolak global atau ketidakpastian eksternal semata.
Justru, krisis ini merupakan cermin dari pilihan-pilihan domestik yang gagal menempatkan inovasi, produktivitas, dan keberlanjutan sebagai inti pembangunan nasional.
“Subsidi masih condong pada sektor yang tidak berorientasi masa depan, anggaran riset jauh dari memadai, dan sektor media, pilar utama literasi public, mulai tumbang oleh tekanan ekonomi,” jelas Freesca.
Menurut Freesca, saat ini Indonesia sedang berdiri di persimpangan sejarah: bertahan di zona nyaman ekonomi pasif, atau melompat menjadi kekuatan baru berbasis inovasi dan produktivitas.
Namun, dirinya menilai bahwa lompatan tidak bisa terjadi jika kita terus membungkam krisis dengan euforia dan narasi normatif.
BACA JUGA:Pemprov Jabar: 272 Siswa Nakal Telah Dikirim ke Barak Militer
BACA JUGA:Natalius Pigai Apresiasi Program Wamil Dedi Mulyadi: Songsong Indonesia Emas 2045
“Dibutuhkan keberanian kolektif untuk merobek selimut ketidaknyamanan dan mengakui bahwa krisis kali ini adalah sinyal untuk menata ulang ulang fondasi,” pungkas Freesca.
日本艺术生留学专业和院校推荐2025-05-22 21:17
Pencurian Besi JPO Daan Mogot Bikin Warga Resah, Nyebrang Jalan Mirip 'Ninja Warrior'2025-05-22 21:03
Minum Susu Saat Buka Puasa, Boleh atau Tidak?2025-05-22 20:57
Doa dan Amalan 10 Hari Ramadan, Yuk Amalkan!2025-05-22 20:49
Darurat! Anies Baswedan Ancam Injak Rem Darurat2025-05-22 20:46
Apa Itu Outsourcing? Ditolak Buruh dan Ingin Dihapus Presiden Prabowo2025-05-22 20:43
Jadwal Misa Rabu Abu 2025 di Gereja Katedral Jakarta2025-05-22 19:58
Oknum TNI Diduga Bunuh Wanita Muda di Sorong Papua, Koarmada III: Tak Ada Toleransi!2025-05-22 19:56
Pablo Sandang Dua Gelar Tersangka, Polisi: Mau 2,3,4 Gak Masalah2025-05-22 19:54
Jangan Panik Resesi! Program Ini Ungkap Strategi Bisnis Anti Krisis2025-05-22 19:36
Tok! Emiten Konstruksi PTDU Resmi Bebas dari Jeratan PKPU2025-05-22 22:03
Cepat Klaim! Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Ahad2025-05-22 21:51
Ikuti Halal Bihalal Lingkungan, Mas Dhito Dikenal Sosok yang Ramah dan Penghobi Vespa2025-05-22 21:43
Blok M Jadi Ibu Kota ASEAN? Gubernur Renovasi Besar2025-05-22 21:27
Eks Dirut Sritex Jadi Tersangka Korupsi Kredit Bermasalah Rp3,58 Triliun2025-05-22 21:25
Direksi Titipan Biang Kerok? Pramono Anung akan Bongkar Habis Manajemen Bobrok Bank DKI2025-05-22 20:53
Gubernur Pramono Anung Ingin Rebranding Bank DKI: Bisa Jadi Bank Betawi2025-05-22 20:42
Doa dan Amalan 10 Hari Ramadan, Yuk Amalkan!2025-05-22 20:40
Negara Paling Bahagia Finlandia Mau Gratiskan Pelancong Menginap2025-05-22 19:41
Dishub DKI Sebut Penumpang Arus Balik di Jakarta Naik 129 Persen, Pendatang Baru Membludak?2025-05-22 19:34