SUV listrik bZ5 dikabarkan tengah diproduksi di pabrik kendaraan milik perusahaan patungan First Automotive Works (FAW)-Toyota di Tianjin, China.

bZ5 akan diluncurkan secara resmi pada bulan Juni dengan pilihan jarak tempuh CLTC 550 km dan 630 km.

Diketahui, tenaga SUV listrik bZ5 berasal dari motor listrik depan dengan daya maksimum 200 kW (268 hp) yang dipasok oleh anak perusahaan BYD FinDreams serta dipadukan dengan baterai lithium iron phosphate BYD Blade berkapasitas 65,28 kWh dan 73,984 kWh.

Adapun masa prapenjualan sudah dibuka, di mana model standar jarak jauh 550 km dibanderol 130.000 yuan (18.000 USD) atau sekitar Rp296 juta sementara model bantuan pengemudian canggih L2 (juga dengan jarak tempuh 550 km) dibanderol 160.000 yuan (22.200 USD) atau sekitar Rp365 juta.

Dibuat berdasarkan platform e-TNGA (Toyota New Global Architecture), bZ5 besutan FAW-Toyota memiliki panjang 4780/1866/1510 mm, dengan jarak sumbu roda 2880 mm dan menggunakan velg 21 inci.

Dari segi keselamatan, FAW-Toyota bZ5 dilengkapi dengan sistem bantuan berkendara perkotaan Momenta 5.0 L2 yang canggih, didukung oleh 33 sensor, termasuk lidar atap, lima radar gelombang milimeter, dan tujuh kamera.

Pimpinan perusahaan mengklaim sistem tersebut dapat mewujudkan lebih dari 30 navigasi dengan kemampuan autopilot seperti bantuan parkir cerdas, parkir jarak jauh, dan Toyota Safety Sense.

Lebih jauh lagi, sembilan kantung udara hadir di seluruh interior.

Di bagian interior, latar belakang merahnya terlihat mencolok, dipadukan dengan layar kendali pusat mengambang berukuran 15,6 inci, panel instrumen LCD penuh berbentuk persegi panjang, dan sunroof panoramik seluas 1,44 m2 yang diklaim dapat menghalangi 99,98 persen sinar ultraviolet dan 99,3 persen sinar inframerah.

Tersedia pula fitur pengenalan wajah AI, panggilan video di dalam kendaraan, dan lampu ambient 256 warna. Selanjutnya sistem suara berasal dari 10 speaker JBL.

• ·Kapan Waktu Terbaik Liburan ke Jepang?
• ·Trump Kembali Serang The Fed, Klaim Lebih Paham Suku Bunga Dibandingkan Powell
• ·Resep Panjang Umur dan Bahagia, Hindari 8 Makanan Ini di Usia 50 Tahun
• ·Tak Hanya Tarif Trump, Daya Produksi China Turut Menjadi Biang Masalah Ekonomi Dunia
• ·Upaya Kementerian Ekraf Wujudkan IP Lokal Tembus Pasar Global
• ·Koki Australia Pecahkan Rekor Maraton Masak Terlama Selama 140 Jam
• ·Segera Menuju Swiss, Inilah Sejumlah Topik Utama Negosiasi Dagang China
• ·Daftar Minuman yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker
• ·Pemerintah Siap Patuhi Putusan MK soal UU Cipta Kerja, Supratman Lapor Prabowo
• ·3 Daun untuk Kesehatan Jantung, Cara Alami Mencegah Kematian Dini
• ·Makan Lebih Banyak Telur Bikin Otak Wanita Tetap 'Encer', Studi Ungkap
• ·Makan Lebih Banyak Telur Bikin Otak Wanita Tetap 'Encer', Studi Ungkap
• ·Ada Layanan Paspor di CFD 28 Januari 2024, Cek Cara Daftarnya
• ·Dorong Pemulihan Ekonomi, Kemenperin Dukung Penerapan Ekosistem Industri Berkelanjutan
• ·Dermies Max by ERHA Salurkan Keuntungan Perusahaan untuk Beasiswa Masyarakat Marjinal
• ·DPR: Demokrasi yang Matang Menuntut Kritik Konstruktif, Bukan Kekerasan terhadap Media